Mendengar kata Palayangan, mungkin untuk penggemar arung jeram, sungai ini kalah tenar di banding dengan sungai-sungai lain di jawa barat layaknya Citatih dan Citarik.

Sungai dengan panjang lintasan arung jeram sejauh 4 km ini berada di kecamatan palayangan, sebuah kecamatan di kabupaten Bandung.  Setidaknya kami menghabiskan waktu lebih dari 2 jam perjalanan dari pusat kota Bandung untuk menuju kesana. Tentu saja dengan menggunakan angkutan umum jenis bus kota.

Jalanan khas daerah pegunungan yang berkelok-kelok di selingi dengan pemandangan yang cukup menyejukan mata menemani perjalanan kami, berbeda ketika kami menginjakkan kaki pertama kali di kota ini setelah turun dari Kereta Kahuripan di awal pagi tadi.

Berbekal saran dari kenalan di kereta, kami memutuskan untuk mengganti rute perjalanan kami menuju “arena bermain” kami, yang sebelumnya turun di Stasiun Kiara Condong menjadi turun di stasiun besar kota Bandung atau lebih popular dengan nama Stasiun Hall.

Sampailah kami di Pangalengan tepat ketika matahari berada si atas kepala, walaupun jarum jam menunjukan angka 12, cuaca di sini tidak terasa seperti  layaknya cuaca panas di siang hari. Maklumlah, tempat kami berada sekarang berada di sekitaran ketinggian  1000mdpl.

Dari tempat ini kami melanjutkan perjalanan dengan menggunakan mobil carteran seharga 35 ribu menuju situ cileunca, situ atau sebuah waduk dalam bahasa indonesianya, dan ternyata sungai yang akan kami arungi merupakan sebuah sungai  yang sumber  airnya  bersumber dari situ ini.

Sungai ini membelah hutan pinus dan perkebunan teh, dan ini lah yang membuat sungai ini menjadi lebih menarik untuk kami, di samping karakteristik sungai yang berbeda total dengan sungai di Jogja, layaknya Progo dan Ello.

Bergegas kami mendirikan tenda di di dekat sungai, di bawah empat pohon pinus yang serasa menjadi sebuah tiang pancang untuk tenda kami. Derasnya air membuat jeram di dekat tenda kami serasa memanggil kami untuk segera “beribadah” esok hari.

Dan di tempat ini lah kami akan menghabiskan tiga malam berikutnya, dalam sebuah bagian kecil dari sebuah perjalanan panjang, ya, ini lah “Rafting tour de java”.. (fahmy)


1 Comment

Astacala · March 26, 2011 at 1:30 am

Wah sudah nyampe Palayangan ngga mampir nih.. 😀
… deket situ ada sungai lain yang ngga kalah seru, Cisangkuy.

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.