Hari berikutnya, pagi-pagi betul kami sudah bangun untuk mempersiapkan perbekalan untuk pengarungan di Sungai Sedim. Ditemani oleh Hafizh, salah seorang anak buah Bang Rozali, kami segera menuju Sungai Sedim. Sungai ini sendiri berada di Kawasan Wisata Hutan Lipur. Kurang lebih pukul satu siang kami tiba di titik awal pengarungan Sungai Sedim. Disini kami menggunakan dua jenis kayak yaitu hardcell dan inflatable. Hendra, Zul, Fadil, dan Wahyudin menggunakan kayak hardcell; Hafizh menggunakan kayak inflatable. Kami tak sabar ingin segera mencicipi sungai negara tetangga ini.

Setelah siap dengan peralatan seperti dayung, pelampung, dan helm; kami langsung melakukan scouting untuk mengenali medan. Sungai Sedim memiliki karakteristik jeram dengan gradien cukup tinggi. Ketinggian dari tiap-tiap jeram berkisar antara 1-4 meter. Sungai dengan air yang bening ini pun tipikal arusnya deras dan sedikit eddies (area sungai yang airnya tenang). Pengarungan pun dimulai, kami tetap menggunakan sistem river running system sebagai standar keamanan. Satu kayak terlebih dahulu masuk jeram, setelah berhasil melewatinya kayak tersebut harus menunggu terlebih dahulu kayak berikutnya melewati jeram yang sama. Sistem ini memudahkan untuk melakukan rescue ketika ada trouble di jeram.

P1050975

Jeram Elbow Falls

Satu setengah jam mengarung, tibalah kami di jeram tertinggi Sungai Sedim. Jeram ini dinamakan Elbow Falls. Tingginya mencapai empat meter. Dengan petugas rescue yang sudah bersiap di beberapa titik, satu per satu dari kami melewati Elbow Falls. Pengarungan pun dilanjutkan, namun tak jauh dari Elbow Falls kami terpaksa harus portagging. Oleh petugas setempat kami tak disarankan untuk melewati jeram tersebut karena terdapat undercut yang memungkinkan kayak masuk ke dalamnya. Demi keselamatan, kami pun mematuhinya. Tak lama setelah itu kami tiba di titik akhir yaitu Sungai Sedim Low Section.

Capek mengarung, kami segera beristirahat agar tubuh tetap fit melanjutkan pengarungan di hari kedua. Formasi pengarungan di hari kedua sedikit berbeda karena kami kedatangan dua orang lagi. Kali ini media yang digunakan adalah kayak hardcell dan river boat. Titik awal pengarungan di hari kedua adalah Sungai Sedim Up Section. Namun di tengah perjalanan menuju ke titik tersebut, pohon tumbang dengan ukuran cukup besar menghalangi kendaraan kami. Terpaksa kami memutar arah dan kembali menggunakan rute pengarungan hari pertama.

P1060373

Titik finish sungai sedim

Sungguh pengalaman yang menakjubkan dapat berarung jeram di Sungai Sedim. Selain airnya yang bening , sekeliling sungai yang merupakan Hutan Lipur masih terdapat beberapa hewan liar yang mudah dijumpai. Kami benar-benar merasakan suasana baru ketika mengarung di Sungai Sedim. Bagi yang hendak berwisata di Negri Jiran, tak ada salahnya untuk mencoba berarung jeram di Sungai Sedim ini.


1 Comment

Fadil · November 14, 2013 at 7:54 am

JOSSS!! keep paddling.

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.