Pada petengahan tahun 2018 ini, Mahasiswa Pencinta Alam Gadjah Mada (MAPAGAMA) kembali melakukan ekspedisi nasional. Ekspedisi dengan nama UGM Research Expedition II (URE II) ini direncakanan berlangsung selama satu bulan, sejak akhir Juni hingga Juli 2018. Berbeda dengan kebanyakan ekspedisi kepecintaalaman yang lain, URE II tidak mengusung petualangan dan eksplorasi sebagai kegiatan utamanya. Seperti tergambar dari namanya, dalam UGM Research Expedition, penelitian adalah inti dari kegiatan tersebut.
Setelah URE I sukses dengan penelitian di kaki Gunung Merapi pada tahun 2016-2017 lalu, URE II berfokus pada penelitian di Gunung Binaiya dengan tetap mengusung tema besar UGM Research Expedition, “Seven Unique Summits of Indonesian Archipelago.” Gunung Binaiya merupakan gunung tertinggi di Provinsi Maluku dengan ketinggian 3.055 mpdl dan termasuk dalam kategori puncak gunung unik yang dimiliki Nusantara versi MAPAGAMA. Dengan membawa tema “Binaiya dalam Tradisi dan Modernisasi,” tim URE II akan menjalankan penelitiannya di Desa Piliana, Kecamatan Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku. “Desa Piliana—atau Negeri Piliana, sebagaimana penduduk lokal biasa menyebutnya—kami anggap tepat untuk melakukan penelitian karena lokasinya yang strategis di kaki Gunung Binaiya dan juga masuk dalam kawasan Taman Nasional Manusela,” jelas Alamsyah Prabayu (Biologi 2015), Koordinator Penelitian dalam ekspedisi ini.

Sama seperti ekspedisi penelitian sebelumnya, penelitian pada URE II ini juga terbagi ke dalam tiga topik; abiotik, biotik, dan kultur. “Pengelompokkan tema penelitian ke dalam tiga topik ini bertujuan untuk mendapat gambaran menyeluruh mengenai kondisi alam dan interaksi masyarakat dengan alam itu,” Muhamad Ilham (Geologi 2016) selaku Dewan Ekspedisi Mapagama menerangkan. “Terlebih, tiga tema ini juga akan mengakomodasi tim peneliti URE yang datang dari berbagai disiplin ilmu.”
Tidak hanya penelitian, URE II juga memasukkan unsur petulangan dan eksplorasi. Di samping pengumpulan data penelitian di Desa Piliana, tim akan dibagi menjadi dua tim; tim pendakian Gunung Binaiya dan tim eksplorasi gua-gua terpilih di kawasan Taman Nasional Manusela. “Tim URE II ini kebanyakan anggota muda Mapagama. Jadi,unsur petualangan di sini penting untuk menambah pengetahuan mereka soal teknis kegiatan lapangan sebagai pecinta alam,” tutur Michael Warren (Hukum 2015), Koordinator Lapangan URE II.
Untuk keberangkatan ekspedisi penelitian ini, tim URE II yang beranggotakan tiga belas orang telah memulai persiapan mereka sejak awal April 2018. Anggota yang berangkat diantaranya Fahmi Arsyad dari Fakultas Pertenakan 2015, Michael Warren Akyuwen dari Fakultas Hukum 2015, Alamsyah Prabayu dari Fakultas Biologi 2015, Deswita Ayu Wandira dari Arkeologi 2016, Eni Paryani dari Geografi 2016, Kresna Muharram dari MIPA 2016, Sitaresmi dari Teknologi Pertanian 2016, Rachmad Willy Adam dari Pariwisata 2016, Nabila Huwaida dari Ekonomi dan Bisnis 2016, Muhamad Ilham dari Teknik Geologi 2016, Alfira Ihda, Toto Karsius dan Sholeh Firmansyah dari Sekolah Vokasi 2016 Persiapan yang dilakukan meliputi karantina tim, pematangan konsep penelitian bersama dosen pembimbing masing-masing, manajerial, serta beragam tryout dan latihan fisik untuk persiapan menjelang keberangkatan dengan harapan dapat berkontribusi maksimal dan berdampak positif bagi nama baik UGM maupun UKM MAPAGAMA di tanah Maluku khususnya.


2 Comments

fadil · July 1, 2018 at 5:45 am

Ternyata benar, “Selalu ada petualangan selanjutnya!”

hanuhaalfa · August 19, 2018 at 2:23 pm

Jujur, ini keren, dan saya seperti terpanggil oleh binaiya, “kemari Nak, bermainlah di belantara hutan kami”

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.