(Episode terakhir dari Cerita Gama Agastya Agung)

Kegiatan berlanjut. Barang dan keperluan untuk kegiatan pengajaran sudah kami siapkan. Dengan menaiki gocar, kami berangkat menuju Rumah Pelangi Sant Egidio. Sesampainya disana kami berbincang dengan salah satu pengelola yaitu Bang Johan sambil menunggu anak-anak datang. Kegiatan yang kami lakukan antara lain penyampaian materi “Pencemaran Lingkungan dan Langkah Mengatasinya”, pre test dan post test, serta pembuatan pigura dari stik ice cream. Di sela-sela kegiatan, kami juga mengajarkan beberapa tepuk dan jargon untuk menambah semangat dari anak-anak. Anak-anak di Rumah Pelangi ini cukup frontal dalam bertutur kata. Hal tersebut dipengaruhi oleh latar belakang bahwa mereka merupakan anak dari keluarga yang tidak baik-baik saja. 

Pengajaran kali ini lebih cepat dari waktu yang sudah direncanakan. Selanjutnya kami berpamitan dan mencari makan siang di sekitar sana. Karena ada cukup waktu, tim Gladimadya Gama Agastya Agung memutuskan berkunjung ke Sekretariat Mitra Satya Buana. Seperti mapala umumnya, di sana kami juga dijamu dengan baik. Setelah hampir 2 jam bercengkrama kami pamit undur diri. Sesampainya di Sekretariat Wanaprastha Dharma, Bang Amos dan Kak Dania mengajak kami ke Pantai Sanur. Lalu malamnya kami membeli oleh-oleh di ‘Krisna’. 

Malam ini adalah malam terakhir kami di Sekretariat Wanaprastha Dharma. Kutamati satu per satu teman-teman yang sudah banyak membantu selama di Bali. Meski belum mengenal lama, aku bersaksi mereka adalah orang baik. Ingin rasanya aku tinggal lebih lama lagi sebab tak tahu kapan bisa kembali ke sini. Sekali lagi aku dibuat terharu. Berkumpul di ruang tengah untuk makan ikan bakar dipadukan dengan sambal dan nasi hangat. Nikmat. Kenikmatan ini semakin bertambah kala Bang Panji mulai memainkan jemarinya. Dengan penuh penghayatan kami melafalkan lirik lagu bersama-sama. Kebersamaan ini janganlah cepat berlalu. 

 

Tidak terasa, sudah seminggu kami di Bali. Hari ini adalah saatnya kembali. Kami berpamitan dengan anak-anak yang ada di sekretariat pagi itu. Meskipun dengan berat hati, kami masuk ke mobil Bang Panji. Ada pula Bang Amos, Bang Jo, dan Kak Dania yang ikut mengantar kami menuju agen bus yang akan kami naiki. Mereka menunggu hingga bus kami berangkat. Lalu pukul 12.30 bus melaju, meninggalkan Bali dengan sisa kenangan manis. Tim Gladimadya Gama Agastya Agung resmi pulang. Pulang ke rumah, Sekretariat Mapagama.

Tsaqifa Meftananda A., Tim Gladimadya Gunung Hutan: Gama Agastya Agung, 2022


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.