Pada 3 – 10 Agustus, Mapagama Climbing Expedition “Ambar Dwipa Dewata” melakukan ekspedisi di Desa Songan, Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali. Ekspedisi ini bertujuan sebagai sarana bagi anggota muda untuk mengaplikasian materi pendidikan lanjut divisi panjat tebing Mapagama, dan melakukan aksi nyata dari nilai compassion dengan membantu menyelesaikan permasalahan yang ada di daerah setempat. Frasa “Ambar Dwipa Dewata” diambil dari bahasa sansekerta yang artinya “Langit Pulau Dewata”. Nama ini dipilih karena keindahan langit Pulau Dewata dengan semarak bintang-bintang di malam hari, seringkali menjadi sebuah pemantik dari obor semangat tim yang terkadang pudar.
Pada ekspedisi ini, Tim “Ambar Dwipa Dewata” beranggotakan 7 orang yang terdiri dari Aghnia Yasmin Syamila (Geografi, 2022), Sabila Zanaya Firdaus (Sekolah Vokasi, 2022), Katarina Rania Paramita (Biologi, 2021), Michael Handoyo (Ekonomika dan Bisnis, 2022), Muhamad Daffa Aditya Eka Pratama (Sekolah Vokasi, 2021), Aloisius Andhika Mahesa Kanigara (Pertanian, 2021), dan Jacinda Shafa Khairunnisa (Sekolah Vokasi, 2021). Tim “Ambar Dwipa Dewata” menginap di Balai Banjar Tabu B selama berdinamika di Desa Songan. Setiap hari, tim melewati jalanan berupa tanah bebatuan di antara ladang bawang merah yang terbentang luas untuk sampai ke Tebing Eksotis Desa Songan dengan ketinggian 80 meter.
Tebing dengan batuan andesit ini memiliki 25 jalur yang sudah terpasang anchor dengan grade 4a sampai dengan 8a. Tim mengaplikasikan berbagai teknik pemanjatan pada 4 jalur yang ada di Tebing Songan dengan metode runner to runner. Sembari melakukan pemanjatan, Tim “Ambar Dwipa Dewata” juga melakukan vertical documentation dengan membuat instalasi di dekat jalur pemanjatan. Tim juga membuat topografi tebing dan denah daerah Tebing Songan dengan pemotretan menggunakan kamera dan drone.
Selain dinamika di Tebing Songan, Tim “Ambar Dwipa Dewata” melakukan sosialisasi dengan judul Pengembangan Wisata Tebing Songan Melalui Pendekatan Community Based Tourism. Sosialisasi yang dilaksanakan pada 8 Agustus 2023 di Balai Banjar Tabu B ini, dihadiri oleh Kepala Dusun Tabu A dan warga Desa Songan. Sosialisasi ini mendapat respon positif dari warga, hingga beberapa kali warga menyampaikan penantiannya untuk tim “Ambar Dwipa Dewata” kembali lagi ke Desa Songan. Kepala dusun setempat menyampaikan bahwa Tebing Songan jauh lebih populer di kalangan wisatawan dibanding masyarakat setempat. “Yang tau Tebing Songan sebagai objek wisata ya hanya orang-orang pemilik lahan di dekat Tebing Songan, sisanya masih asing karena memang masyarakat disini jarang sekali yang gemar olahraga panjat tebing” ujar Pak I Nyoman Milih Arta, Kepala Dusun Tabu A. “Dari Tim “Ambar Dwipa Dewata” berharap sosialisasi ini bisa menyadarkan masyarakat setempat akan potensi wisata dari Tebing Songan” tutur Yasmin sebagai penanggung jawab Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Ditulis oleh : Michael Handoyo
Foto oleh : Michael Handoyo
0 Comments