Dalam kegiatan workshop ini, Sidiq Muhammad Nurcholis selaku ketua KP2B menyampaikan sejarah pengelolaan mangrove di kawasan Baros dan memberikan materi mendalam mengenai mangrove, termasuk peran dan manfaatnya dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Sebanyak 70 peserta yang merupakan mahasiswa dari berbagai fakultas di Universitas Gadjah Mada turut serta dalam kegiatan ini.
Kegiatan tersebut tidak hanya berhenti pada pemahaman konseptual, namun juga diakhiri dengan aksi nyata bersama-sama menanam 300 bibit mangrove dengan jenis Rhizophora mucronata di kawasan hutan mangrove Baros, tepatnya di muara Sungai Opak. Jenis mangrove ini dipilih karena memiliki daya adaptasi yang baik dan dapat tumbuh subur di lingkungan mangrove.
Selain itu, sebelum diadakannya workshop dan penanaman mangrove ini, Mapagama UGM beserta KP3 Wetland juga telah melakukan pemetaan persebaran jenis mangrove di kawasan hutan mangrove baros. Tujuan dari pemetaan ini yaitu untuk mengidentifikasi dan memetakan persebaran mangrove di Pantai Baros. Data pemetaan ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian ekosistem mangrove dan membantu dalam mengidentifikasi area yang memerlukan restorasi atau perbaikan ekologis, sehingga ekosistem mangrove dapat pulih dan tetap berkelanjutan. Hasil pemetaan berupa peta infografis persebaran mangrove ini ditampilkan di papan informasi yang terletak di depan kantor pengelola.
Ziyad Abdillah, perwakilan dari Mapagama UGM, menyatakan “Kegiatan penanaman mangrove ini bukan hanya sebagai simbol, tetapi juga sebagai tindakan nyata kami dalam menjaga keberlanjutan lingkungan”.
Kegiatan ini mendapat dukungan dana dari Biodiversity Warriors Kehati UGM, yang secara konsisten berkomitmen untuk mendukung upaya-upaya pelestarian alam. Wahyu Dwi Arifiyani dari KP3 Wetland menambahkan, “Partisipasi aktif pemuda terutama mahasiswa sangat penting dalam menjaga keberlanjutan ekosistem mangrove. Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat mendorong kesadaran dan tindakan nyata para pemuda untuk turut serta dalam upaya pelestarian alam, terutama ekosistem mangrove.”
Sidiq Muhammad Nurcholis dari KP2B menekankan, “Kami berterima kasih atas dukungan dan partisipasi semua pihak. Melalui kerjasama ini, kami ingin menciptakan kawasan mangrove yang lestari dan menjadi sumber daya lingkungan yang berkelanjutan.”
Penanaman mangrove ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat ekologis, seperti peningkatan keberlanjutan ekosistem mangrove, peningkatan keseimbangan ekosistem perairan, serta melindungi pantai dari abrasi dan dampak buruk lainnya.
0 Comments