Sabtu siang yang cerah ketika beberapa MG’ers sedang bersiap-siap dengan kostumnya. Azis selesai menggantungkan carabiner dan alat-alat panjat lainnya ke pinggang sedangkan tali masih tergeletak di kursi. Fadil duduk santai mengenakan helm dan pelindung siku-lutut lengkap dengan riverboard di sampingnya. Wahyudin, kadiv ORAD MAPAGAMA, sudah siap dengan pakaian ngarung-nya beserta dayung di tangan, Zul dengan spraydeck mengangkat dayung double blade yang sedari tadi tergeletak di dekat meja tamu, Dimas berpakaian santai plus helm, pelindung siku-lutut dan sandboard besar, Andri dengan carrier dan binokulernya tampak sedang memperhatikan teman lainnya, Kukuh mengenakan coverall lengkap dengan alat-alat penelusuran gua. Chiko yang memakai perlengkapan mountain bike bermain dengan sepedanya kesana kemari. Selain itu, Chaty yang memakai jumper kuning MAPAGAMA tampak duduk santai bersenda gurau dengan Adhi dan Iyut yang siap dengan PDL khas MAPAGAMA.
Siang itu, mereka bukan akan pergi melakukan kegiatan lapangan. Lantas mau kemana ? MAPAGAMA dengan segala ke-khas-an turut serta meramaikan pawai International Day of Peace (IDP). Acara yang digelar pada Sabtu, 22 September 2012 ini diselenggarakan oleh Korps Mahasiswa Hubungan Internasional (KOMAHI) UGM dalam rangka memperingati Hari Perdamaian Internasional sehari sebelumnya yang juga dirayakan di berbagai negara belahan bumi lainnya. Bersama 20 komunitas lainnya yang ada di Yogyakarta, MAPAGAMA melakukan aksi berjalan kaki melintasi pusat keramaian Jl. Malioboro yang dimulai dari depan kantor Dinas Pariwisata hingga tempat rekreasi edukatif Taman Pintar.
MAPAGAMA berada di cluster 2 dengan urutan jalan: Komunitas Sepeda Onthel, Reggae, Amanogawa, MAPAGAMA, Indonesia Card Artist, Sepatu Roda, dan Komunitas Waria dengan spanduk dan pesan perdamaian yang coba disampaikan. Pawai ini pun otomatis menarik perhatian setiap orang yang lalu lalang di sekitar Malioboro. Alhasil serasa menjadi selebritis dadakan,hehe..
Sesampainya di Taman Pintar 1,5 jam kemudian, beberapa komunitas unjuk kebolehan dan MC pun terus menyuarakan betapa pentingnya perdamaian di dalam segala segi kehidupan. Tidak hanya itu, setiap orang yang datang ke acara ini dapat menyampaikan aspirasinya mengenai perdamaian lewat tulisan yang kemudian di tempel di satu tempat bernama people booth. Oleh panitia IDP, tulisan ini nantinya akan disampaikan kepada Pak Presiden kita Susilo BambangYudhoyono.
Semoga perdamaian dunia bukan hanya sekedar simbol belaka. Walaupun hanya sebentar, namun bertemu dengan komunitas lain di Yogyakarta ini membuat kami lebih memahami bahwa perdamaian sesungguhnya tumbuh dari rasa saling menghormati dan menghargai perbedaan yang ada. Karena pencinta alam juga harus cinta damai kan ? Peace, Love, and Adventure !
Viva MAPAGAMA, So…so…so… !
1 Comment
Ayu · May 19, 2014 at 2:33 am
Kyk ribet yah… Jalan keliling kota pke alat SRT.. Hhhahha